Jumat, 21 Mei 2010

LARANGAN MEMBUNUH / MELAKUKAN KEKERASAN SESAMA MUSLIM. (DLM RANGKA DERADIKALISASI)

Assalamu’alaikum wr wb.

Kita harus memahami terlebih dahulu makna dari suatu kehidupan manusia, untuk apa manusia dan jin di jadikan oleh Allah, melainkan agar liyakbudun yaitu supaya mereka menyembahku kata Allah. Mari kita introspeksi diri bahwa setiap pribadi manusia apapun kedudukannya, sebagai pedagang, petani, nelayan, eksekutif, legislatif tidak lain hanyalah seorang hamba, agar menyembah kepada Allah. Beda status, beda paham dalam Islam yang dianut mari kita sebagai umat muslim harus tetap rukun, meningkatkan kesatuan dan persatuan (wa’tasimu bikablillahi jamiian walatafarroku) berpegang teguhlah dengan kitab Alloh, bersatulah dan jangan berpecah bela. Agama islam adalah agama Rahmatan lilalamin (agama kedamaian), agama yang menjunjung nilai-nilai demokrasi [lakum dinukum waliyaddin.].

Sabda Rasulullah SAW : Almuslimu akul muslim laya’ kunuhu wala ya’dibuhu wala yakduluhu kullul muslim alal muslim karomun irdhuhu wamaluhu wa’damuhu ” seorang islam adalah saudara islam lainnya, janganlah mengkianatinya, mendustainya dan merendahkannya, semua orang islam terhadap orang islam harom kehormatannya, hartanya dan darahnya.

Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menzhaliminya dan membiarkannya. Barangsiapa membantu menutupi kebutuhan saudara seislam, maka Allah akan membantu menutupi kebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seoarang muslim dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan niscaya Allah akan membebaskannya dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat," (HR Bukhari [2442] dan Muslim [2580]).

Dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tahukah kamu siapa itu orang pailit / kebangkrutan di akherat?" Mereka menjawab, "Orang yang pailit di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak punya barang." Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya orang yang pailit di kalangan ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun, ia telah mencaci si fulan, memfitnah si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, memukul si fulan, lalu diberikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada orang-orang yang telah dizhaliminya tadi. Apabila habis pahala kebaikannya sebelum selesai masalahnya, maka diambillah dosa-dosa orang yang dizhaliminya lalu dilimpahkan kepadanya kemudian ia dilemparkan ke dalam Neraka," (HR Muslim [2581]).

Dari al-Mustaurid r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa diberi makan dengan merobek kehormatan seorang Muslim, maka Allah akan memberinya makan seperti itu dari api Neraka. Barangsiapa diberi pakaian dengan merobek kehormatan seorang Muslim, maka Allah akan memakaikan pakaian seperti itu dari Jahannam. Barangsiapa beramal karena sum'ah atau riya', maka Allah akan memajangkannya dalam pajangan sum'ah dan riya' pada hari kiamat," ( HR Bukhari , Abu Dawud [4881]

Dari beberapa hadits tersebut diatas kita pahami bahwa sesama muslim adalah saudara dunia akherat jangan mengkhianati, mendustai, merendahkan kehormatannya di muka umum dan harom hartanya, darahnya (jangan dicuri miliknya dan jangan membunuhnya),
Semua Umat Islam seandainya rukun, bersatu pasti indah, damai sekali dunia ini, tanpa ada kekerasan, tanpa adanya suatu kejahatan mencuri, merampok, pembunuhan, karyawan perempuan tanpa ada rasa ketakutan dari ancaman kejahatan pelecehan / pemerkosaan meski pulang bekerja malam hari . Oleh sebab itu mari kita semua sebagai orang muslim mengembangkan keyakinannya masing-masing, percayahi aqidah tersebut asal mengajak melakukan amal sholeh /amal ibadah, serta meningkatkan iman dan taqwa kita sesuai aliran yang anda ikuti. Kalau anda ragu faruddu ilallah wa rasul ( kembali ke laptop yaitu Al-qur’an dan Al-Hadist), cocokkan apakah amalan2 kita berdasarkan dalil tidak ro’yi silakan anda mengaji, minta bimbingan bagaimana prakteknya, agar kita punya keyakinan/tidak bimbang apakah amalan-amalan kita benar /tidak.

Jangan saling melempar kata anda bukan golonganku maka anda adalah kafir..kita tidak boleh menghukuminya..karena kebenaran adalah milik Allah yang Maha Mengetahui, yang terpenting jalankan aqidah islammu sesuai keyakinan masing-masing, silahkan anda mengaji dengan meendengar (samikna), kemudian lakukan ( waathokna), sakpol kemampuan (mastathokna), dan yang terpenting adalah adanya budi luhur (akhlakul kharima) yang ada pada diri kita, sayang perhatian terhadap tetangga, saling menolong dalam kebaikan (waata’a wanu alal birri wataqwa)

Sudahlah akhiri blok-blokan dalam melakukan ibadah, mengaji, biarkan mereka mengaji atau sholat dimana dia mau, jangan dimusuhinya, jangan olok-olokan, apalagi sampei melakukan kekerasan atau bahkan sampei terjadi saling serang dan terjadinya pembunuhan. Apa koridor kita tentu saja asalkan betul-betul menjalankan syariat Islam, jangan sampei masih berfikiran ada nabi lagi, kalo memang benar-benar beragama Islam. Ada yang menyukai sholat taraweh 23 rokaat monggo, ada yang menyukai 11 rokaat monggo karena keduanya ada dalilnya asal dalam pelaksanaannya khusu’ wong sholat taraweh saja Sunnah, hanya zaman Ibnu Umar saja dilakukan sholat taraweh secara jama’ah, sebelumnya tidak, apakah bid’ah tentu tidak demikian karena ij’tihad Umar bin khotob melihat adanya kemolorotan semangat/ motivasi ibadah sholat taraweh menurun, di lihat habis isya’ dak banyak, dilihat jam 02 malam tidak ada juga, maka diputuskan untuk sholat taraweh secara berjama’ah agar lebih semangat.

Janganlah mempertentangkan juga Adzan sholat Jum’at ada yang dua kali, untuk memberi kesempatan seperti juga yang ada di Madina-Mekkah, jangan mempertentangkan khotbah jum’at itu di terjemahkan dalam bahasa Indonesia/ atau tidak, coba semua dikaji saja lagi apakah khotbah itu termasuk syariat / bagian ibadah dari sholat Jum’at atau tidak, jangan selalu mempertentangkan bacaan khunut subuh, jangan juga juga mempertentangkan menggunakan lafat niat dengan bacaan atau tidak/ dalam hati sebelum takbir sholat, karena yang terpenting kita beramal ibadah/sholat harus dengan niat yaitu yarjunna rohmatahu waya’kofuna adzaba (mengharap ridho Allah dan takut akan siksaan Allah), ada juga yang mempertentangkan lafat bismillah pada bacaan alfatikah/ surat-surat pada saat sholat ada yang di keraskan ada juga yang disamarkan, mari saja kita melihat sholatnya umat muslim di Madinah-Mekkah yang ada dalam tanyangan TV Saudi Arabia melalu indovision/ parabola, bahkan kalo bulan puasa selalu di siarkan oleh TV swasta. Cobalah kita menghayal indahnya umat Islam seluruh dunia waktu kita bertemu di Masjid Nabawi-masjidil Harom di Madina-Mekkah kenapa kita tidak pernah olok-olok mereka, kenapa kita bisa bersatu, coba lihatlah wanita-wanita India kalo duduk sholat menghabiskan tempat karena duduknya berbeda dengan yang diajarkan oleh nabi, cobalah liat orang-orang Afrika kalo sholat hanya takbir kemudian tidak sendekap tangannya langsung berada disamping kanan-kiri badanyanya, kita tidak pernah protes, itulah indahnya perbedaan yang ada, kita saling menghormati, saling menyayangi, saling mengasihi, saling berbagi makanan, saling tolong menolong…wow indah banget deh berada di Kota Madina-Mekkah..kami pun ingin selalu kesana dan kesana untuk melaksanakan ibadah umroh-umroh dan haji-haji.

Allah berfirman, "Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." ( An-Nisaa': 59)

Cuman sayangnya setan selalu menggoda umat islam agar selalu berselisih paham, karena Islam adalah agama yang benar, cobalah kita lihat saja dalam menentukan hari Raya Idhul Fitri / Idhul Adha di Indonesia oleh organisasi Islam tidak pernah ada kata sepakat, padahal sekarang tehnologinya lebih canggih, memiliki alat teropong canggih, zaman dulu malah hanya mengandalkan mata telanjang dengan naik di tempat-tempat yang lebih tinggi. Kan kita sudah memiliki ahli-ahli ilmu falaq, kenapa di Saudi Arabia bisa sama, toh bedanya kita hanya 4 jam, apa perlu kita berkiblat ke Saudi Arabia dalam menentukan hari Raya tersebut, karena mereka paham nilai kethoatan tehadap ulil amri minkum ( pemimpin yg telah diangkat diantara kalian). Kadang kita harusnya malu kenapa umat nasrani jelas menentukan hari besar natalnya yaitu tanggal 25 Desember, rah usah di piker karena Agama yang benar tentu akan menjadi pusat godaan/ penyesatan oleh setan laknat jahanam !!.

Mulai berpecahan Islam adalah sesuai sabda Rasulullah “Islam sepeninggalku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu Islam yang berJama’ah.”.
Isyarat munculnya berbagai penyimpangan dan munculnya aliran-aliran telah disabdakan oleh Rasulullah SAW,
"Akan keluar suatu kaum akhir jaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan "Khairil Bariyah"(maksudnya: mengucapkan firman-firman Tuhan yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka." (Hadits Riwayat Imam Bukhari).

Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata Rasulullah SAW. pernah bersabda,
"Sesungguhnya di masa kemudian aku akan ada peperangan di antara orang-orang yang beriman." Seorang sahabat bertanya: "Mengapa kita (orang-orang yang beriman) memerangi orang yang beriman, yang mereka itu sama berkata: 'Kami telah beriman'." Rasulullah SAW. bersabda: "Ya, karena mengada-adakan di dalam agama (bid’ah), apabila mereka mengerjakan agama dengan pendapat fikiran, padahal di dalam agama itu tidak ada pendapat fikiran (tidak ada diskusi), sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya." (Hadits riwayat Ath-Thabarani)

Ingatlah Organisasi Islam hanyalah sebagai pendorong, memotivasi kita untuk fastabikul khoirot (berlomba dalam hal kebaikan/amal ibadah) toh pada akhirnya kita semua secara pribadi harus mempertanggung jawabkan aqidah, fiqiyah sendiri, mempertanggung jawabkan akhlak/ perilaku kita, amal ibadah kita sendiri dihadapan Allah, dalam menjawab pertanyaan tentang agama di alam khubur agamamu apa, Allah dan Rasulullah Muhammad SAW hanya mengenal agama Islam, tidak mengenal aliran-aliran.

Siapakah seorang muslim / Islam itu, Rasulullah bersabda seorang Islam itu adalah orang yang melafatkan / mengucapkan syahadat ; bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Ta’ala dan bahwasannya Muhammad itu rasulullah, orang yang melakukan sembayang, menginfaqkan sebagian hartanya dengan menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhon dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah apabila mampu.

Dan siapakah yang dikatakan sebagai orang beriman; bahwa orang yang dikatakaan beriman tersebut adalah beriman kepada Allah SWT, beriman kepada malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasulnya, beriman adanya hari akhir / kiamat, dan percaya kepada qhodho dan qodar.

Kembali ke pokok masalah bahwa pahami perbedaan pendapat di dalam Islam akibat perbedaan dalam masalah pokok yaitu aqidah dan perbedaan dalam furu’ (masalah fiqihya), tetapi hendaklah kita tetep rukun kompak, sesame Islam adalah saudara, saling menolonglah, saling bekerja samalah dalam hal kebaikan, saling mengasihi, tidak blok-blokkan, yakini masing-masing aqidah yang di lakoni. Jangan saling memperolok, saling mengkafirkan, saling menjatuhkan, saling melakukan kekerasan, pengrusakan ataupun sampai saling membunuh, naudzubillah mindzaliq..besar dosanya orang yang membunuh sesama Islam.

Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan. firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.”(Al-An’aam: 151)

“Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)…” (QS An-Nisaa` : 92)
“Telah diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.” (QS Al-Baqarah : 178)

Namun jika keluarga terbunuh (waliyyul maqtuul) menggugurkan qishas (dengan memaafkan)/ qishas tidak dilaksanakan. Selanjutnya mereka mempunyai dua pilihan lagi, meminta diyat (tebusan), atau memaafkan/menyedekahkan.

Firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu (melaksnakan qisos) berkenaan dgn membunuh orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang yang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudaranya/ walinya, (yang diberi maaf) hendaklah mengikuti dengan baik dan membayar diyat (tebusan) kepada yang memberi maaf.” (QS Al-Baqarah : 178)

Dalam kitabud diyat (catatannya denda/tebusan) akibat membunuh dalam Ibnu majah sengaja diberatkan, bahkan setiap ada pembunuhan kobil anak nabi Adam akan memperoleh kiriman dosa pembunuhan, bahkan orang yang membantu membunuh ( missal ada orang mengadu trus dia berkata sudahlah bunuh saja, terus rajul tersebut membunuh) maka waktu ketemu Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung kedua matanya putus asa dari rohmatnya Allah, dan Sabda Rasullullah SAW “ barang siapa melakukan pembunuhan hanya ada dua pilihan terhadap pembunuh tersebut yaitu dengan qisos atau dengan diyat (tebusan).

Rasulullah bersabda “barang siapa membunuh dengan sengaja, terus walinya yang terbunuh tidak menghendaki qisos maka hendaklah memberi diyat (denda tebusan) 100 ekor unta yaitu 30 ekor unta umur 3 masuk ke 4 tahun, 40 ekor unta umur 4 masuk 5 tahun, dan 40 ekor unta dalam keadaan bunting, demikian itulah beratnya pembunuhan” (HR.Ibnu Majjah), berdasarkan HR. An-Nasa`i (Al-Maliki, 1990: 111). Jika dibayar dalam bentuk dinar (uang emas) atau dirham (uang perak), maka diyatnya adalah 1000 dinar, atau senilai 4250 gram emas (1 dinar = 4,25 gram emas), atau 12.000 dirham, atau senilai 35.700 gram perak (1 dirham = 2,975 gram perak).

Sedangkan sabda Rasulullah “ terhadap pembunuhan yang tidak sengaja misalnya dicambuk, atau dipukul dengan tongkat kemudian mati rajul/pembunuh tersebut maka diyat (denda tebusan) pembunuh kepada ahli waris yang dibunuh adalah 100 ekor unta dan dari unta tersebut 40 ekor unta dalam keadaan bunting dan dalam perut unta tersebut ada anaknya unta” (HR.Ibnu Majjah 2627).

Begitulah beratnya hukumam bagi pembunuh hanya ada dua pilihan di qisos atau diampuni dengan membayar diyat (denda tebusan), itupun masih ada pertanyaan dalam diri kita apakah dengan demikian taubatan seorang pembunuh tersebut akan di terima ( diampuni oleh Allah), tentu kita masih sanksi, masih gamang.. wallahu a’lam…bagaimana bisa orang-orang Islam yang mencari jalan pintas dengan mengharap mati sahid kemudian melakukan terror, membunuh, padahal didalamnya ada orang-orang islam yang juga terbunuh.

Cobalah lihat terorisme di Irak, waktu perang Aceh, waktu Bom Bali, Bom Kedubes Australia, JW Mariot, Rizt Carlton di Jakarta banyak orang-orang Islam yang terbunuh, luka-luka. Cobalah insyaf kembali kepada Agama yang benar, lakoni Agama sesuai syariat, aqidah dengan baik, lakukan amal ibadah dengan baik / sempurna, dukung dengan amalan budi pekerti yang luhur (akhlakul kharima), ketiganya tersebut harus dilakukan bersama-sama apabila anda mengharap Rohmat syurganya Allah. Bagaimana kalo tidak tentu siap-siaplah kejurang neraka, Naudzubilah mindzaliq.

Hari Para Teroris kembalilah ke jalan Allah jangan mengatas namakan Islam, Negara kita bukan Negara dalam keadaan perang, orang-orang islam saat ini bebas melakukan ibadah, kalo anda merasa tertekan tidak bisa melakukan ibadah, sepertinya orang nasrani / agama lain di Indonesia tidak ada yang mengusirnya/ menghalanginya, kalaupun ada yang merintangi anda masih punya kewajiban untuk hijrah, mencari daerah yang aman untuk melakukan ibadah islam, kalo masih dihalangi baru boleh anda berjihat. Kalopun anda amar ma’ruf lakukan dengan bihal ( contoh perilaku yang baik/ ketauladanan) agar orang lain mau insyaf ikut dengan kita, jangan kamu tunjukkan sikap kasarmu, melakukan pengrusakan, penganiayaan ataupun pembubaran dll.

Semoga kita bisa menjalankan amal ibadah dengan sempurna berdasarkan qur’an hadist dan dalam keaadaan islam kaffah/ keseluruhan dengan menampilkan akhlakul kharima (budi luhur) niat karena Allah, mengharap syurga dan selamat dunia akherat dan selamat dari api neraka. Amin..

Kami belum sempurna, tetapi kami selalu berusaha, karena kesempurnaan hanya milik Allah.

Smoga membawa manfaat dan barokah..amin…

Wasalamu'alaikum wr wb.