Kamis, 13 Mei 2010

Amar ma'ruflah bi hal ( dgn contoh perilaku yg luhur / budi luhur )

Aslmkm wr wb

Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Manusia adalah mahluk terbaik yang diciptakan oleh Allah dari semua mahluk yang diciptakan. Selain bentuk tubuh dan ukurannya yang sangat seimbang, manusia juga dilengkapi dengan akal budi yang menyebabkan nilainya menjadi tinggi di sisi Allah. Akal budi melahirkan orang-orang yang berakhlak mulia atau berbudi pekerti luhur.

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling berakhlak mulia atau berbudi pekerti luhur yang semestinya kita ikuti. Budi pekerti luhur nabi yang luhur ini disampaikan Allah secara langsung melalui Alquran. Bacalah surat Al Qalam ayat 4 yang artinya, ”Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.

Cobalah kita simak salah satu contoh singkat yang diriwayatkan, bahwa pada suatu hari Saidina Abubakar bertanya kepada anaknya Siti Aisyah, ”Ya Aisyah, coba terangkan kepadaku, apa yang dikerjakan oleh Baginda Rasul yang belum pernah aku dengar dan aku ketahui, agar aku dapat pula mengikuti jejak beliau. Siti Aisyah pun berkata, ”ya Ayah, pergilah ke sudut pasar, di sana ada seorang buta, yang selalu diberi makan oleh Baginda Rasul”.

Mendengar itu, maka Saidina Abubakar pun berangkatlah ke pasar dengan membawa sepotong roti dan mencari orang buta tersebut. Maka di sana dia menemukan seorang Yahudi buta yang berpakaian lusuh sedang duduk di pinggir pasar. Dari mulutnya keluar kata-kata yang terus menerus menghina Baginda Rasul sehingga Abubakar ragu apakah benar orang ini yang dikatakan oleh anaknya tadi.

Tanpa bicara, Abubakar pun langsung menyerahkan roti yang dibawanya ke tangan orang buta tersebut. Orang buta itu pun bertanya, ”Siapakah engkau? Engkau pasti bukan orang yang selalu memberi aku makan itu? ”Benar ya sahabat” jawab Abubakar, aku bukanlah Dia, tetapi mengapa engkau tahu bahwa aku bukan orang yang selalu memberi engkau makan itu? Orang itupun menjawab, “orang itu tidak sekasar engkau, kalau dia memberi roti pasti sudah dihaluskannya terlebih dahulu dan disuapkannya ke mulutku”.

Mendengar itu Abubakar pun menjawab, ”Ya betul, aku bukanlah dia karena dia baru saja wafat beberapa hari yang lalu dan aku menggantikan beliau”. Tetapi tahukah engkau siapa orang yang selalu memberi engkau makan itu? Tanya Abubakar. ”Tidak tahu” jawabnya. ”Dia Adalah Muhammad, Rasullullah yang selalu engkau hina tadi”. Mendengar itu orang buta itu pun terkejut, dan langsung mencucurkan air mata dan pada akhirnya ia masuk Islam.

Itulah suri tauladan Baginda Rasul, yang sangat luar biasa. Setiap kejahatan selalu dibalasnya dengan kebaikan. Tingkah lakunya sangat sopan, tutur bahasanya sangat halus, dan dia sangat menghargai orang-orang, walaupun orang itu selalu memusuhinya. Apalagi kepada orangtua, beliau sangat ramah. Karena itu dia sangat sedih sekali tatkala pamannya Abi Thalib meninggal dunia sebelum masuk Islam. Padahal beliau sangat menginginkan agar pamannya itu dapat dia selamatkan dari jurang api neraka yang maha dahsyat panasnya.

Saat ini kita memang sangat merasakan betapa melunturnya akhlakul kharimah. Banyak orang yang tidak lagi memegang teguh etika, moral dan tingkah laku yang terpuji. Kalau berbicara selalu berbicara dengan kat-kata yang kasar, melakukan kekerasan, suka menghina, mencela dan kadangkala juga suka menebar fitnah, merasa paling benar kelompoknya.

Hal ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur betapa melunturnya iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Karena itulah agaknya, kita memang perlu melakukan dakwah dan mengaji kembali bab adab (budi pekerti).
dan hadist2 lain Bukhori, Muslim, Tirmidzi, abu dawud, ibnu majah dll...

Allah mengutus Rasululloh Muhammad SAW sbg rahmatan lilalamin " kami mengutusmu utk jd saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.Dan jd penyeru kpd agama Allah dgn izinNya dan utk jd cahaya yg menerangi (Al Ahzab 33: 45-46).

Rasulullah SAW bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan.” (HR. Ahmad).

Janganlah kita membuat kerusakan di dunia dgn dalih apapun atau m'lakukan tindakan kekerasan dgn dalih agama islam,,justru saya komplain jgn justru ada agenda menebar teror, kekerasan utk menjatuhkan agama Islam,,silahkan amar ma'ruf bi hal ( dgn budi pekerti yg luhur).

Oleh karena itu, selagi kita masih hidup dipermukaan bumi ini mari kita perbaiki sifat dan tingkah laku kita sesuai menurut tuntunan Allah dan Rasul, melalui Alquran hadist. Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yg taqwa dan tawadhu'

Semoga Alloh memberikan manfaat dan barokah kepada kita semua

Alhamdulillah jazakumullohu khoiro

Wassalam wr wb