Rabu, 07 Juli 2010

SDH MENJADI NASIBMU MENJADI BHAYANGKARA POLRI

Sewaktu kecil aq benci bgt melihat Polisi dan Profesi Polisi, krn selalu membatasi ekspresi perilaku khususnya remaja dan umumnya warga masyarakat..mau tawuran,,mau kebut2an..dak punya SIM, mau ndak pakei helm, mau minum2an takut ditangkap Polisi..

Menurut Presiden SBY, custumer Polri adalah penduduk dan masyarakat, serta yang menjadi musuh Polri adalah para pelaku kejahatan dan pengganggu ketertiban. Rakyat yang tidak merasa terayomi dan terlayani oleh Polri dan sebagian masyarakat yang mendapat perlakuan yang kurang baik dari oknum polri, adalah merupakan sebagian kecil dari komponen masyarakat yang tidak suka atau benci banget sama Polisi


Itulah persepsi aq dulu waktu sebelum menjadi Polisi, bahkan pernah jg sewaktu masih SMP kelas satu pada saat ngebut naik motor tiba2 dikejar oleh Polisi dan di jewer telingaku, waktu itu aq kesel banget, akan tetapi setelah menjadi Polisi baru menyadari, bahwa apa yg dilakukan oleh Polisi waktu itu sangat2 persuasif dan mendidik sekali, pada hal waktu itu belum punya SIM dan belum boleh naik motor tetapi ternyata Polisi waktu itu baik banget.,..nah itulah setelah aku memahami tugas Polisi...

Begitu setelah masuk Polisi kasihan banget itu Polisi..berhasil dlm tugas sdh dianggap tradisi dan tuntutan rakyat yg menjadi suatu keharusan krn telah digaji oleh rakyat melalui pajak yg telah mereka bayar kpd Negara. Kerja berat sdh pasti. Loyalitas harga mati,Gagal tugas dan salah sedikit dan hanya oknum pasti di cacimaki dianggap sampah masyarakat...,

Lambat pulang dicurigai istri, nggak apel Provost menanti yang ujungnya dimaki, karier dan mutasi, Hidupmu selalu dicurigai, miskin dikatakan salahmu sendiri, punya sedikit byk yg iri..pdhal Allah memberikan kekayaan kpd org2 taqwa dgn datangnya tdk di'sangka2..

Byk jg gaji temen2 potongan BRI & Koperasi setiap bulan selalu menanti, lagi patroli hrs selalu lihat kekanan kiri, dicurigai hendak Pungli, tdk patroli di dibentak, dimaki pimpinan dan ujung2nya diproses pintu sel sdh menanti.

Salah tangkap pelanggar hkum, resiko ditanggung sendiri, Demi Bangsa engkau berkorban, hidup mati taruhanmu demi pengabdian diri..

Byk juga hrs ber'hari2 meninggalkan anak istri hanya demi rasa aman masyarakat melalui tugas pokoknya beri perlindungan, pengayoman pelayanan dan penegakkan hkm sbg wujud mengabdikan diri kpd Bangsa, Negara. Kami sdh dikodar menjadi Polisi, kami sangat cinta Polri, hidup matiku dan loyalitas utk Polri..kami bangga dan ridho bisa amar ma'ruf lengkap bi lisani (dgn ucapan, ajakan), biyadihi (dgn tindakan mencegah dan menangkap melalui kweanangan undang2) bila tdk mau baik,,dan mohon doakan agr jg bihal (dgn suri tauladan budi luhur).

Kami memang belum sempurna, tapi kami akan terus berusaha melalukan perubahan kultur dan mindset moral serta mereformasi diri agr lbh baik dan dipercaya oleh rakyat..krn kesempurnaan hanyalah milik Allah yang Maha Agung...

Kepuasan Masyarakat adalah segala-galanya..Mohon maaf lahir bathin, apabila pelayanan Kepolisian dirasakan masih belum sesuai dgn harapan atau atas kesalahan dari sebagian teman2 oknum....

Kami belum baik dlm beri rasa keadilan..kami belum sempurna dlm berkinerja,,tetapi tekad kami utk berusaha sakpol kemampuan utk berperilaku budi luhur, amanah dan dpt dipercaya..krn kesempurnaan hanyalah milik Allah..

Mohon dido'akan semoga kami dapat melaksanakan amanah tugas ini dengan baik, diberi kemudahan, kelancaran, aman selamat dan barokah..dlm mengabdikan diri kpd negara dan bangsa. amin

UJIAN -COBAAN SBG PROSES PENDEWASAAN DIRI.

'Tiap-tiap yg bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dgn keburukan dan kebaikan sebagai cobaan dan hanya kepada Kamilah kamu akan kembali.' (Al-Anbiyaa :35).

Di dlm hidup kita akan senantiasa melewati cobaan dan ujian yg akan menimpa mentalitas kita agar kita menjadi matang dan lbh dewasa dari sebelumnya. Tempaan itu dlm berbagai bentuk dan wujud sesuai dgn kadar dan kondisi masing" diri kita.

Ketika kita dulu masih bayi slalu mendapat apa yg kita inginkan kmdian disapih, bisa jalan sendiri dan bisa berpikir sendiri, mampu membedakan mana yg baik dan mana yg buruk. Setiap perbuatan memiliki konsekwensi yg harus kita pertanggung jwbn. Itulah yg disebut dgn kedewasaan diri.

Kedewasaan ditentukan oleh kematangan emosial diri kita namun lingkungan kita berada juga mempengaruhinya. Semua yg kita lihat, kita rasakan berpengaruh dlm pembentukan kedewasaan diri kita.

Salah satu faktor yg berpengaruh dlm pendewasaan diri kita adlh ujian, cobaan, musibah, kesedihan dan penderitaan. Jika kita ditimpa dgn cobaan, ujian, musibah, kesedihan dan penderitaan yg begitu berat akan mampu merubah diri kita. Kita dihadapkan kpda beban yg begitu berat sanggup atau tidak, suka atau tdk suka kita harus m'selesaikan smua masalah yg kita hadapi. Kita harus mampu memetik pelajaran dari setiap masalah yg hadir dalam hidup kita. Kita belajar untuk menerima keadaan, belajar bersabar, belajar menyelesaikan masalah yg menjadikan kita lebih dewasa dlm hidup ini.

Ketika kita menangis, bersedih, mengomel, menyalahkan keadaan akibat berbagai cobaan itu bertanda kita blm dewasa namun begitu kita mampu m'selesaikan setiap masalah yg kita hadapi dgn baik maka kita semakin lbh dewasa. Jadi sambutanlah setiap masalah, cobaan, penderitaan dgn penuh suka cita sebab telah hadir anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yg mendewasakan diri kita. Firman Allah,

'Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan dirimu. Dan juga kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yg diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yg mempersekutukan Allah, gangguan yg banyak, yg menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yg demikian itu termasuk urusan yg patut diutamakan.' (QS. ali-Imran : 186).

Nah loh agar tetep smangat, tetap terseyum, Insya Allah kita smua akan diberi istri/suami, rezeki, kesuksesan dlm tugas dan apapun yg kita minta yg lebih baik dan barokah..amin

SAMBUTAN DAN ARAHAN PRESIDEN SBY DLM ACARA SYUKURAN HUT BHAYANGKARA KE-64

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memerintahkan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk melanjutkan pengusutan kejahatan di bidang pajak.

Dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-64 Polri di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa, Presiden tetap meminta Polri menitikberatkan penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana korupsi.

"Dari aspek penegakan hukum maka di atas segalanya agar pemberantasan korupsi tetap dijalankan dengan sangat intensif, lanjutkan tugas-tugas untuk menegakkan hukum terhadap mereka yang melakukan kejahatan di bidang pajak," kata Presiden.

Pemberantasan kejahatan pajak, lanjut dia, sangat penting di tengah upaya pemerintah terus mengurangi utang luar negeri dan meningkatkan penerimaan dalam negeri dari pajak.

Dalam bidang penegakan hukum, Presiden juga menginginkan agar Polri memberi perhatian khusus kepada kaum marjinal yang pastinya tidak memiliki banyak uang untuk menjaga keamanan mereka.

Selain itu, Presiden juga meminta agar polisi terus menangani kejahatan terorisme dengan mengutamakan pencegahan dan penyelamatan kaum muda dari rekrutmen maupun korban praktik terorisme.

Demikian pula dengan kejahatan narkoba yang membahayakan generasi muda, Presiden meminta Polri terus berperang memberantas peredaran maupun produksi obat-obat terlarang.

Polri, kata Presiden, juga harus menjalankan tugas melindungi masyarakat, menjaga nama baik mereka dari pencemaran, serta memberikan jaminan kehidupan umum yang tertib dan aman.

Kepala Negara juga meminta agar polisi tidak lupa menjalankan tugasnya melindungi dan mengayom masyakarat.

Ia mengingatkan ada sekelompok masyarakat yang mungkin saja tidak menyukai Polri karena selama ini mendapatkan perlakukan tidak adil dan tidak pantas dari oknum Polri

Polri Agar Tetap Tenang dlm Tanggapi Kritik dari Masy.

SBY mengimbau Kepolisian Negara Republik Indonesia agar tetap tenang dan tidak emosional menghadapi berbagai kritik dan kecaman dari masyarakat. Presiden menilai kritik dan kecaman dari masyarakat kepada Polri tidak sepenuhnya benar.

"Khusus menanggapi kritik masyarakat terhadap Polri yang terjadi akhir-akhir ini, saya meminta segenap keluarga besar Polri untuk tetap tenang, berpikirlah secara rasional dan tidak perlu emosional," ujarnya.

Sejak 2005, menurut Presiden, dirinya telah menerima jutaan pesan pendek dari masyarakat yang menyampaikan kritik, kecaman, aduan, dan bahkan hujatan kepada Polri.

Setelah ditelaah, lanjut dia, sebagian memang benar, namun sebagian lagi tidak benar karena kekurangan informasi, dilebih-lebihkan, atau faktor-faktor lain yang jauh dari objektivitas.

"Dengan posisi itu, maka saya berharap langkah-langkah saudara dalam menghadapi kritik atau kecaman dari masyarakat itu jangan gentar. Saya pun sebagai Presiden juga mendapat kritikan dan kecaman," katanya.

Presiden meminta Polri melakukan identifikasi terhadap berbagai kritik yang datang dari masyarakat. Apabila kritik itu benar, maka Polri ikhlas menerima dan melakukan perbaikan.

Namun, apabila tidak benar, maka Polri memberikan penjelasan kepada publik dengan cara paling efektif. "Saya tahu tidak selalu penjelasan saudara yang lengkap itu bisa diliput secara utuh oleh media massa. Ulangi lagi atau pilih wahana lain," ujarnya.

Apabila Polri telah melakukan pembenahan atau penjelasan atas kritikan masyarakat, Presiden mengatakan, maka langkah selanjutnya adalah tetap meneruskan tugas-tugas menjaga ketertiban umum dan penegakan hukum yang tidak bisa tertunda. "Itu resep satu-satunya menghadapi berbagai kritik, hujatan, kecaman kepada Polri ini," ujar Presiden.

Ia mencontohkan resep serupa telah dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sepuluh tahun lalu pascareformasi ketika menerima banyak kecaman dan hujatan dari masyarakat.

"Setelah melakukan koreksi, perbaikan, TNI bisa menunjukkan pengabdian yang lebih baik. Saya yakin Polri di tengah-tengah prestasi menerima kritik dan kritik itu dibenarkan maka masa depan bertambah positif, cerah berjaya, tugas lebih berhasil," katanya.

Namun, Presiden juga mengingatkan agar hukum tidak di bawah jiwa korsa sehingga apabila ada anggota Polri melanggar hukum atau menyalahi kode etik harus tetap kena sanksi dan penyelesaiannya secara tuntas, profesional, transparan, sehingga masyarakat dan media massa juga dapat ikut memantau.

Sebaliknya, kata Presiden, apabila anggota Polri yang tidak bersalah, maka harus dilindungi dan dibersihkan nama baiknya. (Ant)

Senin, 05 Juli 2010

JERITAN SUARA HATI BHAYANGKARA DLM ULTAHNYA KE-64

POLISI DAN JALANAN

Ibarat air dan ikan itulah perumpamaan tepat bagi interaksi polisi dan jalanan. Tidak ada jalanan tertib tanpa fungsi polisi. Mubazir ada polisi jika tidak ada jalanan.

Kejahatan diawali, terjadi, bahkan kerap kali terungkap di jalanan. Kuantitas dan kualitas kerja polisi dapat disorot melalui jalanan....

Dari pagi buta hingga kembali pagi nan gulita. Kerja 24 jam atau lebih sudah biasa. Terutama bagi polisi-polisi metropolitan dan kota. Keberhasilan sekaligus kegagalan tugasnya banyak diwarnai oleh jalanan...

Bagi sesama aparat hukum, sosok pengacara, jaksa, dan hakim merupakan penegak hukum gedongan. Sedangkan polisi ialah sebuah potret penegak hukum jalanan. Dengan demikian "semangat jalanan" mutlak harus mengalir di sekujur tubuhnya memberantas plk kejahatan yg menggunakan kekerasan..

Di jalanan polisi dipuji. Tetapi, sering pula dicaci-maki. Dipuji atasan dicaci masyarakat. Atau sebaliknya. Dipuji warga masyarakat dimaki-maki atasannya. Atau dicaci-maki keduanya. Edan. Tetapi, itulah seni kehidupan. Itulah perjuangan, pengorbanan, dan sebagainya. sampei lupa keluarganya seperti Brigadir Togar yg bersahaza...

Bila kehidupan tanpa berjuang ibarat berjalan di tempat. Nggak maju-maju. Perjuangan tanpa pengorbanan seperti mimpi. Ada tetapi tak nyata. Oleh sebab itu meraih surga dan kesenangan bukan seperti orang bermain sulap yang cuma berbekal bim salabim. Abrakadabra..hrs usaha, beribadah dan berdo'a..

Polisi di jalanan banyak berjumpa kebahagian. Mungkin ketika ia menuntun nenek-nenek di zebra cross. Atau meringkus preman yang meresahkan lingkungan ataupun menangkap pelaku Curanmor reward so pasti dari pimpinannya. Tetapi, di jalanan polisi sering bercengkrama dengan duka lara, dicurigai dan lain sebagainya.

Di saat pagi belum sarapan, ketika mengatur lalu lintas, diserempet oleh pengemudi motor yang ngebut. Atau dimaki-maki komandan karena menilang kawan akrabnya. Ketika bercengkrama dengan keluarga tiba-tiba ada panggilan tugas dan seterusnya.Yah, itulah kodrat namanya. Terdapat siang dan malam. Ada sedih ada pula gembira. ada baik ada perilaku buruk, ada surga ada neraka..krn ada setan yg sdh mendapat SIM dari Allah utk menggoda manusia..Jalan terus. Inilah semangat jalanan. Lakukan proses dengan baik. Jangan melihat hasil. Karena 'hasil' itu milik-Nya, yg penting kita hrs loyal dan setia kpd Polri.

Jalanan banyak persimpangan. Di jalanan ada tikungan. Ada jalan tanjakan dan turunan. Ada penyempitan jalan. Banyak jalan berlubang. Tak sedikit "lubang berjalan-jalan" . Artinya adalah jalanan muara segala persoalan. Bahkan, mungkin merupakan residu atau sisa pembuangan semua dimensi kehidupan.Di pinggir-pinggir jalan ada harapan. Namun, banyak pula keputusasaan. Terdapat canda ria di gang-gang sempit. Ada sesenggukan di tol atau jalanan arteri. Banyak kepastian-kepastian . Tetapi, tidak sedikit keragu-raguan, prasangka, atau menduga-duga. Timbul rasa iba hati, cemas, dan takut di jalanan. Tetapi, bisa muncul rasa keberanian, tega, bahkan kenekatan-kenekatan . Inilah jalanan. Itulah hidup kehidupan. Hampir semua tumpah ruah sepanjang jalan.

Kehadiran polisi di jalan terkadang memunculkan dualisme serta kontradiksi di tengah masyarakatnya. Ibarat sisi-sisi sekeping mata uang cepek. Bertolak belakang namun muncul bersamaan. Ia dirindu sopir yang terjebak kemacetan akibat lampu merah mati. Tapi, dibenci Pak Ogah /preman karena mengurangi penghasilan.Di satu sisi dirindu si ibu yang dompetnya dicopet di terminal. Di sisi lain dibenci penjahat yang terpaksa menunda "kerja" karena kehadirannya. Ia dibenci si tukang palak di pasar. Namun, dirindukan pedagang yang dipalakin. Sosok polisi dibenci sekaligus dirindukan.

Ada yang ingin mendekat tetapi banyak pula yang antipati dan sumpah serapah Begitulah kenyataan. Gak ngurus. Bukan masalah..Gitu aza kok repot kata Alm Gusdur !!

Konon cerita mayoritas masyarakat lebih terkesan terhadap satu peristiwa saat berurusan dan diperas oknum polisi, daripada sewaktu butuh, rindu, dan terbantu urusannya. Stigma pun merebak bagaikan epidemi hingga ke alam bawah sadar anak-anak: bahwa wajah polisi menakutkan. Ia merupakan sosok yang wajib dihindari.Bila si anak rewel ibunya berkata, "ssstt, diam, awas itu ada polisi!" Luar biasa. Polisi digambar sebagai sosok berkumis, berkaca mata hitam, punya hobi menjebak pelanggar lalu diperas. Sadis. Jasa tidak terhimpun dosa tak berampun.Urusan dengan polisi distigma selalu keluar uang, uang, dan uang. Wereng coklat, prit jigo, adalah julukan polisi tempo doeloe hasil kerja masa lalu. Polisi banyak uang. Jadi polisi cepat kaya. Polisi suka uang! Begitulah rumor wajah polisi menyebar pada ruas-ruas jalanan. Hanya polisi patung, polisi plastik, dan polisi tidur gak doyan uang. Begitulah, semua suka uang. Wong edan doyan uang. Apalagi yang waras? pd hal aq sudah berubah..kalo tdk akan digerus oleh zaman.

Ketika berjumpa polisi gak neko-neko, tidak beruang, dianggap aneh. Ajaib. salahmu sendiri..Itu kecelakaan. Wah, bodoh dia. Idealis dia, padahal urip iku nyoto. Idealis sebatas teori, cuma di awang-awang. Impian pikir. Letaknya cuma di bangku-bangku sekolah.Jalanan adalah kenyataan bukan impian. Jalanan salah satu ujud kehidupan. Kalau gak makan ya lapar. Jika gak minum ya haus. Bila capek ya istirahat. Namun, sekali-kali janganlah tidur kecuali ditidurkan-Nya. Itulah prinsip hidup di jalanan mengalir sepanjang badan kehidupan.

Demikianlah sepintas realita dinamika polisi dan pernik-perniknya di jalanan. Masih banyak pernik lain yang tidak terbahas dalam catatan ini. Di lain waktu saja.

Selanjutnya, ketika sang polisi berdiri di jalan atas nama tugas negerinya disebut pengabdian: bagimu negeri jiwa raga kami. Itulah bhayangkara negara sejati. I Love uu Full...

Tatkala ia berdiri atas nama Tuhan yang Maha Esa, itulah jihad di jalan-Nya. Maka boleh disebut "Polisi Tuhan". dan merupakan amal sholeh serta juga Tergantung niatnya.. Atau ada motivasi lain selain itu. Di jalanan banyak pilihan bagi polisi untuk memilih "warna" pengabdian.. Mau baik, mereformasi diri atau masih seperti yg dulu, amit-amit deh kalo itu..!!

Merah Putihlah..Bravo Polisiku.... ..!!

Alhamdulillah jaza kumullahu khoiro buat Moderator.. ..(Suara Hati dari dunia Maya)

(Dari Ghozila Hamid)

RIDHALAH..SYUKURLAH DGN PEMBERIAN ALLAH, AGAR ANDA MENJADI MANUSIA PALING KAYA

(Intisari dari buku Lah Tahzan)

Seorang anggota Polisi yg bertaqwa Ridha dan Syukur dgn pemberian rezeki dan jabatan apapun yg di berikan oleh Allah kepadanya, karunia yg di takdirkan untuknya krn sudah yakin dgn keadilan Allah dlm pembagian rezeki / jabatanNya, dlm pembagian karunia-Nya serta kasih sayangnya untuk hamba-hambanya. Ini adalah hidup qona’ah menerima dan manjalani apa adanya..yg terpenting adalah kita hrs ihktiar & berdoa Kepada Nya..bekerjalah seakan-akan hidup selamanya,,beribadahlah se akan2 mati hari esuk. Org yg Taqwa tahu betul tabiat manusia adalah tamak dan loba terhadap dunia “ jika anak Adam memiliki dua lembah emas, niscaya dia akan mencari lembah yg ketiga. Mata Anak Adam tdk akan pernah puas kecuali jika telah di penuhi oleh tanah (mati) “.

Jika manusia mengikuti naluri-naluri ketamakan dan kelobaan, itu akan berbahaya bagi dirinya oleh sebab itu kita harus menuju jalan yg lurus (istiqomah) dalam mencari Rezeki/jabatan, kekayaan agar dalam hidupnya menjadi tenang, karena ketenangan merupakan rahasia kebahagian, menjauhkan ke ekstriman dlm hidup kita sehingga menjadi manusia mulia,,memiliki hati nurani dan aklaq budi pekerti yg baik dlm bahasa kerennya menjadi orang yg amanah dalam menjalankan tugasnya.

Kekayaan itu bukanlah dengan memiliki banyak barang, sesungguhnya kekayaan itu hanyalah kekayaan jiwa. Tingginya derajat seseorang bukanlah di nilai dari banyaknya kekayaan yg di milki tetapi Nilai seseorang itu bagaimana aklak kamu,,amalan shalihmu, serta apa yg anda berikan melayani agamu, negerimu dan keluargamu. Nilai derajat seseorang bukanlah berada dalam harta, jabatan, bagaimana kewenanganmu, bagaimana indahnya kamu di dunia. Dunia adalah membujuk, penjara bagi orang yg iman dan syurga bagi org yang tdk taat agama. Oleh sebab itu Ridholah, syukurlah dengan apa yg diberikan oleh Allah, niscaya kita merasa menjadi manusia paling Kaya.